Kerana Islam, Kita Dikatakan KOLOT!

Author: Qumairoh Sulistiyo Fatikha Annajaa /



Bismillahhirrahmanirrahim ...
As-salamullahi'alaykumwarahmatullahi wabarakatuh.

semoga  kalian semua diberkati Allah.saya mengutip catatan ini dari iluvislam.com

 Mungkin sebab saya salah seorang dari mereka yang berpikiran kolot karena berpikir berhati-hati dalam soal yang dianggap remeh seperti pergaulan antara lelaki dan perempuan.
Syukran.

Babak 1.
bertempat diSalah sebuah kamar di asrama lelaki.waktuPagi, sore atau malam.
"Eh Din, jom belajar dengan Siti dan Nurul? Mereka dah lama tunggu di kafe tu. ""Tak mahulah Bad. Aku bisa belajar sendirian. Lagipun sejak bila kau belajar dengan diaorang ni? ""Alah, bosanlah belajar dengan sejantina ni, tak fun la. Kalau dengan lain jenis kelamin ni banyak sikit idea.Mencurah-curah ilmu lebih aku dapat .. "sengih si Bad."Tapi kan diaorang bukan mahram kita? Takkan kau lupa apa kata kau sebelum ni? Belajar dengan mahram lebih baik, ridha Allah ada. Jika terdesak sangat and in case perempuanje yang dapat kuasai topik tertentu kau akan ajak banyak-banyak dan sekelas untuk belajar sama. Lebih baik. Fitnah pun tak ada. ""Sangat tapi tu dulu. Aku rasa, kolot benar pemikiran aku sendiri kan? Okeylah, kau nak simpan kata-kata aku tu simpan jelah, aku pergi dulu. "
Babak 2.
tempat di?Dalam pesan singkat.waktuKapan.
"Ina, kita jumpa di taman bunga eh? Please ... saya tak pernah dapat jumpa awak berdua je.Di sekolah pun terserempak dan awak tak pernah pun nak senyum dan selalu je elak. "
"Man, kan saya dah cakap, saya tak nak. Saya tak bisa. Berjumpa sebab apa? Bukan ada hal penting. Kalau saya bawa Kak Nah, awak tak bagi. Nak bawa Abang Usop pun tak bisa. Mak dan ayah? Lagilah awak tak mau. Tak bersedia la ... apa-apa la. Lagi, jumpa je pun tapi tetap kena bawa mahram bersama. Itu hukum yang harus kita terima dan diatur oleh Islam. Lainlah awak ni suami saya "
"Alah awak ni, kolot betullah. Bukan saya nak apa-apa kan awak pun sampai kena bawa semua suku awak sekali. Takdelah privacy. Coba tengok si Rizal dan Imah tu, diaorang selalu jumpa tapi batas jaga jugak. Takde pun sampai bawa sekali semua famli. "
"Soalnya, saya ni bukan bini awak yang bisa dibawa sesuka hati bertemu tanpa sebab yang
dibolehkan syarak. Awak nak jumpa sebab nak luahkan perasaan awak kan? Saya tak nak.Imah tu lainlah, dia biasa benda-benda seperti itu. Saya tak biasa dan saya tak nak biasakan buat hal sia-sia ni. Awak nak perempuan macam Imah? Carilah lain. Maaf. "
"Ala .. Ina, maaf eh. Hmm .. Kalau macam tu saya jumpa awak di sekolah jela. Dapat tengok tanpa jumpa berdua pun jadilah. Nanti jika saya dah bisa saya datang langsung rumah awak. "


******
Dan .. berapa banyak lagi babak dalam kehidupan yang menunjukkan pemikiran-pemikiran mereka yang menginginkan kebebasan seperti yang ditampilkan oleh pihak bukan ISLAM.Pemikiran ISLAM pula sering dikatakan sebagai kolot. Siapakah yang paling maju diantara umat Islam yang benar-benar ikut budaya dan cara mereka yang bukan Islam? Orang Islam mana pula yang benar-benar mundur dan ketinggalan hanya karena ikut setiap apa yang digariskan oleh ISLAM?
Allah dah menyatakan kesempurnaan ISLAM di dalam Kalamullah.Andai ia tidak sempurna, tidak perintah Allah yang menyuruh kita, manusia yang lemah dan hina ini patuh dan taatpada setiap perintahnya .. Patuh dan taat pada agamanya.
"Aslam Taslim!""Islamlah, Anda akan selamat!"
Karena makna Islam sendiri berarti sejahtera. Mereka yang berpikir bertentangan dari pemikiran yang Islam gariskan, dan tidak meneliti kesempurnaan dan kebaikan yang
terkandung di dalam Islam mungkin akan menempatkan Islam sebagai agama yang leceh, kolot hanya karena keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Dari sekecil-kecil perkara hingga sebesar-besar hal yang perlu dititik beratkan. Saya sendiri dulu pernah berpikir, dalam Islam terlalu banyak pantang larang. Itu tak bisa, ini tak bisa. Walhal setiap peraturan Islam tentukan punya kebaikan dan sebab-sebabyang khusus buat manusia yang fitrahnya adalah Islam awalnya sebelum lahirnya kita ke dunia dan ditentukan dalam berbeda agama. Bukan?
Jika penganut bukan Islam berpikiran tersebut, kita sendiri mengetahui bahwa mereka tidak mendalami agama suci ini sedalamnya. Namun, yang dikisahkan saat muslim sendiri, mereka yang mengaku keesaan Allah dan kerasulan kekasih pun mengatakan bahwa Islam ini kolot. Ada hal-hal yang dianggap kolot jika diturutkan.

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Kerana itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman  kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Al-Baqarah ayat 256


“Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah  Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama mu."
  Al Maidah ayat 3

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah;” 
Al Qashash ayat 16

“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, 
maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.”
Al-Baqarah ayat 132   


Kita ni dah terlalu banyak disogokkan dengan budaya dan cara hidup mereka bukan Islam.
Kebebasan yang dipertontonkan. Dunia menjadi dambaan dan dikejar. Bukankah ada suatu waktu dimana makhluk Allah yang dikurniakan akal ini akan dihisab? Bukankah ada suatu saat dimana,harta tidak lagi berguna untuk menyelamatkan diri di sana?

Islam itu penawar. Kerana setiap sesuatu diukur dengan kehalusan dan kesempurnaanNYA
yang tidak ternilai. Sekalipun hal yang remeh sekalipun. Sekecil perkara itu punya banyak hikmah yang menguntungkan diri sendiri. DIA? tidak pernah mengharapkan balasan hambaNYA kerana ia bukan bermakna pada Pencipta.

Terkadang mungkin kita merasakan bahawa kita tidak boleh terlalu jumud dalam soal Islam memandangkan kita di zaman era baru. Zaman kecanggihan. Zaman dimana material makin hebat, dan akhlak manusia semakin tenat. Tapi, asasnya yang dianggap remeh itu mampu menyelamatkan permulaan risiko yang lebih besar.

Teringat kata seorang teman, Islam itu fleksibel. Sesuai mengikut peredaran zaman.
Tapi..manusia telah terlalu mengikut keadaan sehingga Islam itu sendiri akhirnya ditinggalkan
hanya pada namanya dan seterusnya memalingkan hukum Islam terus.
Kita lupa, redha Allah itu pada perkara yang disukai dan dicintaiNYA.
Kita alpa, bahawa Rasulullah dah menetapkan kita tidak akan sesat mahupun tersasar dengan berpandukan Kalamullah dan sunnah baginda.

Tolonglah.
Jangan mudah berkata sesuatu itu KOLOT.
Hanya kerana keterbatasan yang wujud dan merasa susah untuk diikut.
Terkadang..perkara itu nampak kolot,
tapi tersembunyi redha Ilahi sebenarnya.

Apa pun,
Jom hayati agama kita!
Jangan dipersoalkan sebelum mengenal.
Tak kenal maka tak cinta.
Kan?
Fastabiqul Khairat..!!!

0 komentar:

Posting Komentar